Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

`AyunK`

`AyunK`

TUGAS PSIKOLOGI KONSUMEN (FULL)

Kamis, 02 Desember 2010


PSIKOLOGI KONSUMEN
DWI MAYANG SARI
4PA06

PSIKOLOGI KONSUMEN

Psikologi KonsumenFiled Under: Umum Tags: tugas psilokogi konsumen

Psikologi konsumen adalah suatu ilmu dari cabang psikologi dan ilmu ini memiliki cangkupan ilmu lain juga yang cukup luas, contoh yang paling jelas adalah berbau ilmu ekonomi. Karena menurut pandangan filsafat ilmu, bahwa ilmu saling melengkapi dan mengisi. Psikologi konsumen ini juga demikian, agar suatu ilmu semakin sempurna (kompleks) dan bermanfaat bagi manusia.

Perilaku Konsumen Dari Sudut Pandang Psikologi
Menurut Wikipedia konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Psikologi konsumen = perilaku konsumen,
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “…. Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action”.
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).

Pengertian
  • Konsumsi
Segala kegiatan atau tindakan menghabiskan atau mengurangi kegunaan (daya guna) barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. Pembelanjaan masyarakat atas makanan, pakaian, dan barang-barang kebutuhan mereka yang lain digolongkan pembelanjaan atau konsumsi. Barang-barang yang di produksi untuk digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dinamakan barang konsumsi.
Contoh: Seorang wanita yang menggunakan lipstik atau bedak setiap hari sehingga lipstik dan bedak tersebut habis karena sering digunakan. Dengan demikian, wanita tersebut telah mengkosumsi lipstik atau bedak tersebut.
  • Konsumen
Setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen. Menurut Kamus Advance Oxford Konsumen diartikan sebagai “person who uses goods those which direcly satisfied human needs and desire” dan dibagi menjadi dua:
  • Konsumen individual
Konsumen yang membeli barang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, biasanya Konsumen Individual bebas membeli barang dengan sedikit bahkan tanpa pengaruh dari orang lain, konsumen jenis ini yang disebut sebagai ultimate konsumen.
  • Konsumen Institusional
Konsumen jenis ini pembelian barang yang dilakukan bukan untuk menuhi kebutuhannya sendiri namun untuk memenuhi kebutuhan orang ketiga / orang banyak atau untuk keperluan produksi dari barang-barang tertentu, pada konsumen jenis ini pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang diambil melalui banyak pertimbangan dan dipengaruhi oleh banyak orang.
Contoh yang telah dijelaskan pada penjelasan mengenai konsumsi diatas, yang dimaksud konsumen ialah wanita yang melakukan kegiatan konsumsi tersebut.
  • Konsumtif
Perilaku yang boros yang mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, yang mendahulukan keinginan daripada kebutuhan. Konsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal. Namun konsumtif biasanya digunakan untuk menunjuk pada perilaku konsumen yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok.
Contoh: Seseorang memiliki penghasilan 500 ribu rupiah. Ia membelanjakan 400 ribu rupiah dalam waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Sisa 100 ribu ia belanjakan sepasang sepatu karena sepatu yang dimilikinya untuk bekerja sudah rusak. Dalam hal ini orang tadi belum disebut berperilaku konsumtif. Tapi apabila ia belanjakan untuk sepatu yang sebenarnya tidak ia butuhkan (apalagi ia membeli sepatu 200 ribu dengan kartu kredit), maka ia dapat disebut berperilaku konsumtif.
  • Konsumerisme
Gerakan konsumen (consumer movement) yang mempertanyakan kembali dampak-dampak aktivitas pasar bagi konsumen (akhir). Dalam pengertian lebih luas, istilah konsumerisme, dapat diartikan sebagai gerakan yang memperjuangkan kedudukan yang seimbang antara konsumen, pelaku usaha dan negara dan gerakan tidak sekadar hanya melingkupi isu kehidupan sehari-hari mengenai produk harga naik atau kualitas buruk, termasuk hak asasi manusia berikut dampaknya bagi konsumer. Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia kontemporer (Peter Salim, 1996), arti konsumerisme (consumerism) adalah cara melindungi publik dengan memberitahukan kepada mereka tentang barang-barang yang berkualitas buruk, tidak aman dipakai dan sebagainya. Selain itu, arti kata ini adalah pemakaian barang dan jasa. Bila kita telesuri makna kata konsumtivisme maupun konsumerisme bukan sesuatu hal yang baru. Sebab pada dasarnya -isme yang satu ini ternyata sudah lama ada dan sejak awal telah mengakar kuat di dalam kemanusiaan kita (our humanity). Hal ini bisa kita lihat dari ekspresinya yang paling primitif hingga yang paling mutakhir di jaman modern ini.
Contoh: Dalam film ataupun sinetron di TV dimana menceritakan ataupun menampilkan tingkah laku para istri “orang berada” dalam suatu acara arisan yang masing-masing diantaranya bersaing atau berlomba-lomba memamerkan perhiasan baru ataupun barang-barang mahal yang baru dimilikinya. Dari cerita tersebut kita dapat melihat dimana konsumerisme terjadi.

Pengaruh Lingkungan Terhadap Perilaku Konsumen
Di dalam perilaku konsumen terdapat pengaruh yang berasal dari lingkungan, yang berasal dari:
Faktor-faktor Kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Kita akan membahas peranan yang dimainkan oleh kebudayaan, sub budaya, dan kelas sosial pembeli.
·         Kebudayaan
Adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari.
Anak yang dibesarkan dalam sebuah masyarakat mempelajari seperangkat nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui sebuah proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan berbagai lembaga penting lainnya. Karena itu, seseorang anak yang dibesarkan dalam kebudayaan tertentu akan mempunyai nilai-nilai kebudayaan tertentu pula (seperti nilai prestasi dan keberhasilan, aktivitas, efisiensi, dan kepraktisan, kemajuan, kenyataan, kenyamanan material, individualisme, kebebasan, kenikmatan eksternal, kemanusiaan dan sikap serta jiwa muda).
·         Sub Budaya
Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya.
·         Kelas Sosial
Sebenarnya, semua masyarakat manusia menampilkan lapisan-lapisan sosial. Lapisan-lapisan sosial ini kadang-kadang berupa sebuah sistem kasta dimana para anggota kasta yang berbeda memikul peranan tertentu dan mereka tak dapat mengubah keanggotaan kastanya. Malah lebih sering  lapisan sosial itu berbentuk kelas sosial. Kelas sosial adalah sebentuk kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat dan tingkah laku sama.

Faktor-Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok referensi keluarga, status, dan peranan sosial.
·         Kelompok Referensi
Perilaku seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
·         Keluarga
Para anggota keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan, disani adanya hubungan yang saling mempengaruhi (suami-istri dan anak).
·         Peranan dan Status
Sepanjang kehidupan, seseorang terlibat dalam beberapa kelompok, yaitu : keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang dalam  setiap kelompok dapat diartikan sebagai Peranan dan Status.

Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.

Faktor Psikologis
Pilihan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap.
·         Motivasi
Seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan perwujudan diri).
·         Persepsi
      Fenomena yang ditangkap oleh panca indera dan dimaknai oleh pikiran.
·         Belajar
Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan perubahan  dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.
·         Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap,  menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.
 
SUMBER :
Ferinadewi, Erna. 2008. Merk & Psikologi Konsumen. Jakarta. Graha Ilmu
Ebook Consumer Psychology.


 

PSIKOLOGI KONSUMEN "PENJUALAN YAMAHA MELESAT

SLOGAN Yamaha ScmakinTer depan, Yang Lain Makin Ketinggalan, nampaknya bukan sekedar slogan semata. Hal itu terlihat dari tingkat penjualan motor berlambang tiga garpu tala tersebut yang terus melesat naik sejak 2006 silam. Bahkan, pada penjualan 2009, Yamaha jauh lebih melejit meninggalkan Honda, yang menjadi kompetitor utamanya.
Sepanjang 2009, berdasarkan data yang diperoleh, Honda memiliki angka penjua Un 2.701.278 unit atau 46,18 persen dari total pasar motor secara nasional. Sedangkan Yamaha berhasil menjual 2.650.895 unit (45,32 persen), disusul Suzuki 438.135 unit, dan Kawasaki 58.185 unit. Total pasar motor nasional sendiri tahun lalu tercatat 5.848.493 unit atau turun sekitar 6 persen dibandingkan 2008 yang mencapai 6,21 juta unit
Kendati Honda terlihat memimpin pasar motor di tanah air pada 2009, namun jika dibandingkan data penjualan sepeda motor tahun 2008, penjualan motor Honda sebenarnya merosot tajam pada tahun 2009 lalu. Selama tahun 2008, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia, penjualan motor Honda sebanyak 2.874.576 unit. Ini berarti penjualan Honda menurun 173.298 unit dalam penjualan 2009. Tentunya, ini menjadi penurunan penjualan motor yang sangat fantastis bagi produsen motor tersebut, sebab pada tahun-tahun sebelumnya penjualan Honda tidak pernah menurun sedrastis itu.
Sedangkan Yamaha, juga berdasarkan data AISI penjualannya selama 2008 sebanyak 2.465.546 unit. Tetapi pada 2009, penjualan motor Yamaha meningkat menjadi 2.650.895 unit Ini memperlihatkan, penjualan Yamaha naik sebanyak 185.349 unit. Bahkan Yamaha sempat melibas Honda selama empat bulan, yakni pada April hingga Juli 2009 Sehnui empat bulan itu Yamaha menjadi nomor satu dalam penjualan motor di Indonesia.

YAMAHA RAJA MOTOR
Berdasarkan angka perhand-ingan penjualan tersebut, jelas kepemimpinan Honda dalam pangsa pasar motor di tanah air tahun 2009, hariya sebatas angka persentasi sajfl Tetapi, di angina riil, yang mengacu pada peningkatan penjualan sepeda motor, sangat jelas bahwa Yamaha lah yang sebenarnya telah menjadi Raja Motor di Indonesia.
Tren peningkatan penjualan sepeda motor Yamaha sebenarnya sudah terjadi sejak 2006 lalu. Tahun itu, angka penjualan Yamaha mencapai dari 31,8 persen dari total penjualan motor secara nasional. Tahun 2007 meningkat menjadi 39,1 persen, dan menjadi 39,8 persen pada 2008. Pada 2009 penjualan Yamaha semakin melesat naik bak meteor menjadi 45,32 persen.
Terjadinya peningkaian penjualan Yamaha yang sangat luar biasa pada tahun lalu, memang bisa dimaklumi. Hui nu mengingat Yamaha lebih mengutamakan kepercayaan kepada konsumen.Seperti di-. ungkapkanVice President Director PT Yamaha Kencana Indonesia (YMKI) Dyonisius Beti. Menurutnya, total ang. ka penjualan bukan menjadi fokus utama dalam berbisnis. Fokus utama Yamaha, menurutnya adalah memenangkan1 kepercayaan konsumen."Kami bukan bersaing siapa yang jualan atau produksi lebih banyak. Diskon besar-besaran pada akhir tahun misalnya. Kami bukan seperti itu. Bisnis ini lebih long term" tandas Dyonisius.

·         Mengapa Yamaha Bisa Melesat

 IYamaha mengalami perkembangan pesat dari tahun 2005. Dari sebelumnya hanya bersaing ketat dengan Suzuki. Kemudian di tahun 2008 mulai merecoki kenyamanan Honda di singgasana yang telah diduduki selama 30 tahun. Bukan mengganggu dengan satu produk ke satu produk yang lain, namun secara keseluruhan.
 

Market share Yamaha di Indonesia naik kurang lebih 100%, lima tahun yang lalu bermain diangka 20%, berbagi tempat dengan Suzuki. Namun sekarang market share nya 40% s/d 45%. Perkembangan yang cukup pesat itu didukung oleh beberapa faktor, diantaranya:


Jupiter Z



Motor ini muncul sekitar tahun 2003 dengan ikon Komeng dan Tessa Kaunang. Motor bebek 110cc ini merupakan perkembangan final dari generasi Crypton, Vega dan Jupiter.
Jika iklan Jupiter hanya mengandalkan bright eyes , karena berlampu dua, maka Jupiter Z menonjolkan performa dan kecepatan sehingga menyebabkan baju pengendaranya robek-robek, sesuatu yang kurang baik memang, namun mudah sekali tertanam di hati masyarakat. Motor ini kemudian menjadi favorit pelajar.
Dan memang motor bebek premium ini benar-benar melesat memimpin pasukan Yamaha melawan sang penguasa.


Vega R



Motor bebek kelas entry level ini pada mulanya terpengaruh serbuan motor Cina, generasi pertama benar-benar penurunan spek besar-besaran dari varian Vega, terkesan murahan.
Namun Yamaha cepat merevisinya dengan melakukan permainan warna yang ciamik, mengambil grafis yang sejalan dengan F1ZR. Sehingga kemudian berani ber iklan dengan jargon Murah Tapi Tidak Murahan, dan memang di kelas bebek murah, motor ini laris manis. Apalagi ketika di ugrade dengan mesin serupa Jupiter Z, Vega R semakin melesat menyalip pasaran Honda Supra Fit.


Mio




Tidak bisa dipungkiri, Skutic ini adalah pioneer pabrikan Jepang di bisang motor tanpa gigi presneling ini. Merupakan versi lain dari Nouvo yang kurang sukses. Dengan bentuk bodi yang imut dan girly.
Memang awalnya ditujukan untuk pasaran wanita, dengan ikon Tessa Kaunang dan di support oleh Ida Kusumah. Namun dalam perjalanan justru diminati oleh laki-laki.
Karena mungkin faktor pioneer itu sampai sekarang motor ini masih mengusai pasaran matic dalam negeri di tengah serbuan merk lain yang menawarkan fitur-fitur yang lebih advanced. Dan Mio ini masih merupakan ladang uang bagi Yamaha sampai sekarang.


Strategi transisi yang tepat



Sekitar tahun 2004, motor bebek 2 tak tinggal Yamaha F1ZR dan Suzuki Satria 120. Yamaha tidak benar-benar mematikan varian F1ZR karena masih banyak peminatnya dan masih ada kelas di road race.
Di sisi lain Jupiter Z baru saja diluncurkan dan belum punya nama besar. F1ZR benar benar dihentikan produksinya setelah Jupiter Z sudah naik pamor. Jadi ada kesinambungan, seolah-olah Jupiter Z adalah suksesor F1ZR.

Konsisten di jalurnya
Yamaha sejak dulu memang tidak pernah benar-benar head to head dengan motor selain Suzuki. Ketika Suzuki pindah jalur maka Yamaha berada di jalur yang tanpa saingan. Di era 4 tak Yamaha, tidak ikut membuat motor bebek berkubikasi 125cc, namun 110cc dan 135cc. Dengan demikian Yamaha mempunyai pasar sendiri yang tidak ada siangan di dalamnya, atau istikahnya Blue Ocean Strategy.
Yamaha juga tidak latah menjual motor dengan uang muka murah. Terkesan memberatkan, namun menjadikan resale value produk-produknya menjadi stabil. Jika resale value stabil, maka sewaktu-waktu dijual, masih lumayan. Begitulah yang ada di pikiran rakyat kebanyakan. Sehingga orang tidak ragu-ragu untuk membeli produk Yamaha.
  
Advertising
Yamaha dengan iklan yang ngebut sampai pakain sobek, jembatan runtuh, juga nenek-nenek yang wheelie dengan matic, menyebabkan mudah diingat. Yang pro jadi tersenyum, yang kontra jadi cemberut, namun akan tetap mengingatnya.
Juga ikon yang digunakan mepunyai karakter khas: Komeng, Didi Petet, Dedy Mizwar bahkan supergroup Dewa. Bahkan sempat pula dengan band Slank. Bahkan lebih bombanstis lagi dengan didatangkannya juara dunia Valentino Rossi serta Jorge Lorenzo.
Yamaha juga paling banyak mensponsori acara balap di tv yang menyebabkan pemirsa balap akan selalu melihat iklannya.

Mengakomodasi kaum muda
Banyak yang menyebut Yamaha adalah motor anak muda, jika sudah tua pentesnya naik Honda. Itu pandangan orang lain. Namun jika pelakunya sendiri yang berpendapat akan beda hasilnya.
Misalnya seorang anak SMA diberi motor Yamaha oleh orang tuanya, dia merasa cocok. Karena selain merasa cocok dengan karakternya biasanya juga ada rasa fanatik merk. Ketika dia kuliah, atau sudah bekerja dan bisa membeli motor sendiri, bisa jadi sudah terpatri di hatinya: Motor Saya Harus Yamaha!

Setia di Balapan
Yamaha adalah pelakon setia balapan motor, walaupun sedang tidak berprestasi Yamaha tetap konsiten balap. Apalagi ketika sudah berprestasi, seperti ketika Benny Jati Utomo menemukan formula membuat kencang Jupiter Z. Hal tersebut membuka mata team balap, bahwa Jupiter Z bisa melibas motor lain.Selain itu motor Yamah juga terkenal mudah dikorek untuk balap.
Juga tidak bisa dilupakan faktor Valentino Rossi yang mengendarai Yamaha di ajang MotoGP serta kontribusi Yamaha mensuport tayangan MotoGP di TV.

Konsep Strategi Pemasaran
Menurut Peter dan Olson (dalam Ristianti, 2004) strategi pemasaran dirancang untk meningkatkan peluang dimana konsumen akan memiliki anggapan dan perasaan positif terhadap produk, jasa dan merek tertentu, akan mencoba produk, jasa atau merek tersebut dan kemudian membelinya berulang-ulang.
Pemasar perlu merancang strategi berdasarkan perilaku konsumen, yang tentu saja datanya hanya diperoleh dari suatu penelitian tentang perilaku konsumen, mulai dari bagaimana kebutuhan akan suatu produk dirasakan, apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan itu, bagaimana mereka memutuskan untuk membeli produk, bagaimana mengkonsu, si produk, sampai bagaimana mereka menyingkirkan produk tersebut dan apa yang dilakukan setelah itu.

Opini
Ingat,,ingat,, untuk menjual satu produk atau jasa, kalian harus bisa membangkitkan rasa ingin memiliki barang yang dijual. Biasanya, konsumen tidak harus membeli barang atau jasa yang kalian jual. Tetapi kalian harus bisa menggoda perhatiannya, buat mereka merasa membutuhkan barang produk kalian tersebut.
          Seperti produk di atas, menjual barang berupa motor Yamaha. Banyak sekali tipe-tipe yang telah Yamaha keluarkan. Biasanya konsumen tertarik karena bentuk bodinya yang imut dan girly, khususnya bagi para wanita. Ada yang tertarik karena warnanya yang cantik, seperti warna merah, biru, putih, hitam, dll. Semua itu balik lagi akan rasa kebutuhan bagi konsumen.
Tetapi, slogan dari setiap barang atau jasa yang kalian perlihatkan, itu juga sangat berpengaruh pada ketertarikan konsumen akan produk kalian. Semakin menarik dan singkat kata-kata dari slogan kalian,, maka, akan semakin mudah juga konsumen mengingatnya. Seperti slogan Yamah berikut ini “Semakon di Depan”.


SUMBER:
OTOMOTIF
POS KOTA.Selasa, 12 Januari 2010.Hal.10
Prasetijo, R. (2004). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi.




PERIKLANAN

Pengertian Periklanan
            Periklanan merupakan bentuk komunikasi non personal yang dibayar mengenai organisasi, produk, pelayanan atau ide oleg sponsor tertentu. Komponen non personal berarti bahwa iklan melibatkan media massa seperti televisi, radio, majalah, dan Koran yang dapat menyalurkan pesan kepada halayak luas dalam satu waktu yang sama (Belch & Belch, 2004).
            Jadi iklan adalah suatu bentuk komunikasi non personal melalui media massa yang digunakan oleh sebuah organisasi untuk menyebarkan pesan seefisien mungkin untuk menarik kesadara, menanamkan informasi, mengembangkan sikap atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi organisasi tersebut.

Jenis-jenis Periklanan
1.      Iklan media cetak : surat kabar, majalah, jurnal tabloid, dll.
2.      Iklan media elektronik : televisi, radio, dll.
3.      Iklan media online : internet.
4.      Poster, papan reklame, dan media ruang lainnya.
5.      Brosur, booklet, catalog, dll.
6.      Surat penawaran melalui direct mail.
7.      Pemberian sponsor dengan penekanan pada tujuan pemasaran dan periklanan.
8.      Bentuk-bentuk iklan khusus seperti tas belanja, balon udara.


Terdapat beberapa pendapat mengenai iklan yang bagus. Menurut Kasali (1995: 83:86) iklan yang bagus paling tidak memenuhi kriteria rumus yang disebut AIDCA. Rumus itu merupakan singkatan dari dari elemen-elemen:
1. Attention (perhatian)
2. Interest (minat)
3. Desire (kebutuhan)
4. Conviction (keinginan)
5. Action (tindakan)

Dalam elemen Attention, iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk itu, iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna, tata letak, atau suara-suara khusus.
Untuk elemen Interest, iklan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat dan memiliki keinginan lebih jauh. Dalam hal ini konsumen harus dirangsang agar mau membaca, mendengar, atau menonton pesan-pesan yang disampaikan.
Selain itu, iklan juga harus memiliki komponen Desire, yaitu mampu menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut.
Setelah itu, iklan juga harus mempunyai elemen Conviction, yang artinya iklan harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli. Konsumen mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk tersebut.
Akhirnya, elemen Action berusaha membujuk calom pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian. Dalam hal ini dapat digunakan kata beli, ambil, hubungi, rasakan, bunakan, dan lain-lain.

Syarat-syarat iklan adalah sebagai berikut:
  1. Bahasa Iklan
                                                                  a.      Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis.
                                                                  b.      Ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif.
                                                                   c.      Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan.
  1. Isi iklan
                                                                  a.      Objektif dan jujur.
                                                                  b.      Singkat dan jelas.
                                                                  c.      Tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain.
                                          d.      Menarik perhatian banyak orang dari syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan iklan maka harus diketahui juga pengertiannya.

Tujuan Membuat Iklan
  1. Informing
    • Menginformasikan pelanggan mengenai keberadaan suatu produk baru.
• Memperkenalkan cara pemakaian baru dari produk tertentu.
• Menyampaikan perubahan harga kepada pelanggan.
• Menjelaskan cara kerja suatu produk.
• Meluruskan kesan yang keliru.
• Membangun citra perusahaan.
  1. Persuading
• Membentuk pilihan produk atau merek.
• Mengalihkan pilihan ke produk tertentu.
• Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.
• Mendorong calon pelanggan untuk melakukan pembelian.

3.   Reminding
• Mengingatkan pelanggan akan tempat-tempat pembayaran listrik.
• Mengingatkan pelanggan untuk menggunakan listrik secara hemat.
• Membuat pelanggan tetap ingat walau tidak ada kampanye iklan layanan masyarakat.

Sumber:

0 comment:

Posting Komentar